JELAJAH KOTA TEBING TINGGI - KEARIFAN LOKAL, OBJEK WISATA HINGGA SURGA KULINER

by - July 04, 2020


cr image: google.com

Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu Kota Madya yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Memiliki luas wilayah 38,438 yang berjarak 80 KM dari kota Medan (Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara) atau hanya membutuhkan waktu 2,5 jam perjalanan. Karena terletak pada lintas utama Sumatera menjadikan Kota Tebing Tinggi sebagai penghubung lintas diagonal ruas Jalan Tebing Tinggi – Pematangsiantar – Parapat, Balige hingga Siborong-borong. Orang-orang yang bermukim di Kota Tebing Tinggi terdiri dari suku bangsa Melayu, Batak, Jawa, dan Tionghoa yang menjadikan Kota Tebing Tinggi memiliki keunikan tersendiri.

Sepanjang perjalanan menuju Kota Tebing Tinggi akan disuguhkan pemandangan pohon-pohon sawit serta pohon-pohon besar lainnya yang tersusun rapi yang membuat decak kagum. Barulah, ketika sampai di gapura “Selamat Datang Di Kota Tebing Tinggi” akan terasa hawa-hawa melayu yang khas.

Karena etnik melayu yang masih kental tak jarang disepanjang jalan masih bisa ditemukan bagunan-bangunan khas melayu yang berdiri kokoh atau bangunan-bangunan China kuno yang menarik dan jika ditelisik lebih dalam memiliki makna sejarah. Selain itu, kearifan lokal melayu ini bisa dijadikan objek wisata sekaligus menambah informasi, seperti bangunan bekas Istana Kerajaan Padang di Jl. KF Tandean, Bulian. Istana ini masih bertahan meskipun bukan bangunan utuh karena semakin termakan zaman pun bekas bangunan Kerjaan Padang ini sekarang diurus oleh waris kerajaan.

Ada pula rumah melayu lama dibeberapa tempat, seperti di daerah Bulian Ujung bekas kediaman Tengku Tokoh, yang memiliki ornamen melayu. Di Jl. Syech Baringin, terdapat sebuah makam seorang Sufi bernama Tuan Syech Baringin yang disegani pada masanya. Masih dilokasi yang sama, berdiri bekas rumah kediaman Syech Baringin yang memiliki bangunan mirip Rumah Gadang Sumatera Barat, namun sayangnya kondisi bangunan sudah sangat memprihatinkan karena semakin tergerus usia. Selain itu terdapat makam Datu Ganjang yang terletak di Jl. Darat yang memiliki historis berkaitan dengan Kota Tebing Tinggi, disebut Makam Datu Ganjang karena makam tua tersebut memiki ukuran yang tidak biasa yaitu lebih dari 7 meter, namun sayangnya objek sejarah ini luput dari perhatian pemerintah setempat.

Menelusuri lagi objek wisata, di Kota Tebing Tinggi memiliki tempat wisata yang wajib dikunjungi antara lain Water Park Gundaling yang bisa dikunjungi bersama keluarga karena memiliki kolam renang dengan ukuran kedalaman yang berbeda-beda dan sangat cocok dijadikan referensi liburan akhir pekan. Selanjutnya, Museum Kota Tebing Tinggi yang berlokasi di tengah-tengah kota, berisi macam-macam koleksi benda bersejarah seperti peralatan perang zaman VOC dan zaman Jepang, radio kuno, timbangan, kerajinan tangan dan masih banyak lagi.

Lalu ada Masjid air hangat, nama sebenarnya masjid ini adalah Masjid Al-Hikmah, namun memiliki keunikan air yang digunakan untuk wudhu bersuhu hangat, mengapa demikian? Menurut sejarah pada tahun 1960-an ketika masjid ini dibangun, sumber mata air yang digunakan berasal dari sumber air panas didalam perut bumi yang dibangun Belanda pada tahun 1928. Selain Water Park Gundaling, referensi wisata air yang paling populer di Kota Tebing Tinggi adalah Kolam Renang Lubuk Indah. Kolam Renang ini terletak di Jl. Gatot Subroto. Tak hanya menyediakan 2 kolam renang, pengelola juga menyediakan kolam pemancingan hingga spot-spot foto yang instagramable bagi pengunjung untuk mengabadikan momen liburan.

Tidak lengkap rasanya berjalan-jalan di Kota Tebing Tinggi kalau belum mengunjungi Masjid Agung Tebing Tinggi. Masjid Agung ini terletak di jalan lintas Medan-Pematang Siantar menjadikan Masjid ini sebagai tempat beribadah bagi warga sekitar bahkan pendatang. Masjid Agung Tebing Tinggi mampu menampung hingga 3000 jamaah. Setelah diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara, Bapak Edy Rahmayadi, masjid ini terus melanjutkan pembangunan hingga sampai saat ini.

Karena julukan “Kota Lemang” tentunya membuat Kota Tebing Tinggi menjadi tempat surganya makanan bagi pecinta kuliner. Bahkan ketika mulai memasuki wilayah Kota Tebing Tinggi akan banyak sekali ditemukan orang-orang yang menjajakan lemang disepanjang pinggiran jalan. Dengan bentuk serta harga yang beragam pula. Tak hanya itu, roti kacang sebagai oleh-oleh khas Kota Tebing Tinggi yang bisa menjadi pilihan ketika ingin membelikan untuk sanak saudara di kampung halaman.

Ada pula beberapa lokasi yang dapat dijadikan tempat nongkrong sekaligus wisata kulineran ketika kita berada di Kota Tebing Tinggi, yaitu Pasar Kaget, pasar ini bukan menjual bahan-bahan pokok seperti fungsi pasar pada umumnya melainkan menjual berbagai jenis makanan dan minuman, mulai dari lemang, martabak, roti cane, roti jhon, cendol, es dawet, dan masih banyak lagi. Biasanya pasar kaget ini mulai beroperasi dari jam 4 sore hingga larut malam.

Selanjutnya ada, Lapangan Merdeka atau lebih dikenal dengan Lapangan Sri Mersing, sebenarnya lapangan ini digunakan ketika ada event atau hal-hal yang sifatnya mengumpulkan orang banyak, namun diseputaran luar jalan Lapangan Sri Mersing ketika malam hari tiba, akan banyak orang-orang yang berjualan makanan serta minuman dengan berbagai macam jenis seperti burger, kebab, waffle, minuman-minuman kekinian serta masih banyak yang lainnya. Uniknya, Lapangan Sri Mersing ini dijadikan anak muda sebagai tempat nongkrong atau melakukan berbagai aktifitas, bisa terlihat pada saat malam kamis atau malam minggu. Muda – mudi akan memadati Lapangan Sri Mersing tersebut. Tidak hanya mengenyangkan perut namun juga bisa menambah informasi sejarah, jika berkunjung kedalam halaman Lapangan Sri Mersing ini terdapat Tugu Peringatan 13 Desember 1945 yang merupakan tugu yang dibangun untuk mengingat jasa-jasa para pahlawan. Dengan relief berbentuk bingkai perisai yang diapit padi dan kapas dengan latar belakang perbukitan, dan dibawah symbol terdapat sebuah tulisan “Esa Hilang Dua Terbilang”, yang kini menjadi motto Kota Tebing Tinggi.

Hampir sama dengan Lapangan Sri Mersing, Taman Kota Tebing Tinggi juga merupakan lokasi surga kuliner. Penjual menjajakan makanan dan minuman kekinian yang tidak begitu merogoh kantong. Bedanya, penjual mulai berjualan dari siang hari dan di Taman Kota ini juga banyak orang yang memanfaatkan untuk berjogging di pagi ataupun sore hari. Membuat tempat ini selalu ramai setiap harinya.

Selain tempat-tempat surga kuliner diatas, disekitaran tengah kota Tebing Tinggi terdapat banyak kafetaria yang bisa dijadikan pilihan untuk memanjakan perut. Juga ada gerai untuk pecinta kopi, yaitu Kopi Dolok yang terletak di pelataran halaman Ramyana Tebing Tinggi. Masih ingin yang unik-unik? Di Kota Tebing Tinggi ada kudapan khas India yang bisa dijumpai di restoran India yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani. Restoran ini selalu ramai karena memang hidangan yang disajikan sangat lezat dengan harga terjangkau dan menu yang bervariasi.

Yang tak kalah unik adalah budaya becak yang ada di Kota Tebing Tinggi. Jika di daerah lain becak hanya dijadikan sebagai moda transportasi, lain halnya di Kota Tebing Tinggi, di kota ini becak dijadikan kendaraan untuk berwisata. Biasa rasanya jika ditemui becak yang didandan sedemikan rupa dengan isi penumpang 8-10 orang, lalu mengelilingi Kota Tebing Tinggi dimalam hari. Pasti menambah keseruan wisata.

           Dengan segala keunikan suku, budaya, hingga julukan Kota Tebing Tinggi tak salah rasanya jika menjadikan Kota Tebing Tinggi sebagai pilihan berwisata apalagi jika bersama keluarga. 


-oleh: Syiva Arziah

You May Also Like

0 Comments