Selesai
menjalankan bulan Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 H, tahun 2020
ini puasa dan lebaran terlihat berbeda dengan sebelumnya. Sebab, itu adanya
pandemi Covid-19, masyarakat di tempat tinggalnya tidak bisa menikmati hari
kebahagian seperti buka bersama bersama dengan keluarga dan teman hingga mudik
juga dilarang yang diterapkan pemerintah sebagai untuk mengantisipasi
masyarakat dalam pencegahan penularan wabah Covid-19.
Mudik
ini suatu keharusan yang menjadi setiap tradisi bangsa Indonesia, yang
dilakukan keluarga, kerabat maupun teman-teman sehingga sekarang ini banyak di
antara kita keterkaitan mudik di larang oleh pemerintah yang di berlakukan
sejak 24 April 2020 lalu. Ada juga di antara kalangan lain tidak menerima hal
ini, sontak membuat banyak orang yang protes keras.
Mereka
sangat kecewa, mengapa pemerintah melarang hak pribadi seperti ini? Padahal,
mudik hanya dilakukan setahun sekali. Pemudik juga ngotot ingin pulang kampong,
setiap orang merasa kerinduan berjumpa dengan sanak keluarga untuk
bersilaturahmi atau berhubungan sosial dengan yang lainnya.
Keputusan
Jokowi atas larangan mudik lebaran ini juga telah direspon oleh kepala
daerah di Indonesia, salah satu Gubernur
Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memberikan imbauan kepada warga Sumut terkait
larangan mudik yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Imbauan ini
dilansir pada kanal Youtobe resmi miliki Humas Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara.
Dalam
video tersebut, Edy Rahmayadi menyampaikan warga Sumut tidak melakukan
perjalanan baik itu keluar atau masuk ke Sumut dalam rangka mudik lebaran. Hal
ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19yang kini semakin
merebak luas.“Saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudik, baik itu
keluar atau masuk ke Sumatera Utar,”ujarnya
Nah,
Indonesia sedang dalam keadaan kritis atau terkena Covid-19. Maka untuk tahun
ini mudik untuk segala kalangan pertimbangan
untuk tidak diperbolehkan mudik. Ada berita pernah saya baca salah satu
pendapat bahwa harusnya pemerintah harus bersikap tegas terkait larangan mudik ini.
Hendaknya
warga Indonesia bertindak dengan bijak, di tengah pandemi Covid-19 kita harus
mematuhi anjuran untuk stay at home, menaati PSBB dan menuruti untuk tidak
mudik lebaran. Bukanya mengatur tapi larangan ini juga demi kebaikan sendiri
untuk saat ini guna mencegah penyebaran virus corona , ada hal baiknya semua
kegiatan harus dibatasi apa lagi masalah kegiatan yang lainnya dapat
mengumpulkan massa sesuai dengan hukum yang berlaku.
Oleh
karena itu, sebagai pengganti mudik anda bisa melakukan dengan video call untuk
berminta maaf-maafan bersama orangtua dan kerabat nan jauh disana. Manfaatkan
teknologi ini untuk silaturahmi secara online. Mereka pasti memaklumi, mengapa
kita semua tidak bisa mudik lebaran tahun ini. Aturan dari pemerintah untuk
tidak pulang kampong hendaknya kita harus ditaati, demi keamanan bersama. Kita
bersama melawan corona dengan cara berdiam diri di rumah memakai masker non
medis, menjaga kebersihan, makanan bergizi dan jaga jarak ketika terpaksa harus
keluar untuk berbelanja.
Jadi,
jangan sampai saat mudik jadi menderita karena terkena virus Covid-19 dan
bahkan menularkan banyak orang di kampong halaman. Pemerintah sangat
memperhatikan kesehatan dan keselamatan rakyatnya. Maka, bersabarlah untuk
tidak mudik hanya lebaran tahun ini dan menaati aturan yang berlaku. Semua
larangan ini demi keamanan sendiri dan keluarga agar tidak terjangkit
corona.
-oleh: Yossi Zulmis Sandra
0 Comments