EKONOMI DIGITAL

by - July 04, 2020

cr image: google.com

Generasi millenial sudah sering kali terdengar dan sudah tidak asing saat ini. Yang biasa disebut Generasi Millenial adalah generasi yang lahir ditahun 1980 sampai tahun 2000'an. Millenial selalu berkaitan dengan teknologi dan menjadi sorot utama pada saat ini, baik di media maupun di masyarakat. Disebut berkaitan dengan teknologi karena generasi ini open minded terhadap teknologi. Peran generasi millenial ini sangat besar di era digital, dengan kecanggihan smartphone mereka sudah bisa membuat berbagai konten dan bisa mengakses apa saja dengan mudah. Dengan ide-ide kreatif, mereka bisa memulai karirnya menjadi content creator, youtuber, dan juga membuka onlineshop. Sering kali banyak dari mereka yang sukses berkat kemajuan teknologi saat ini.

Berbicara mengenai kemajuan teknologi, Di era millenial ini majalah sudah bisa berbasis online atau yang biasa disebut dengan "Online Magazine" majalah ini tidak menggunakan bahan kertas melainkan dalam bentuk file yang dapat di akses dengan mudah oleh masyarakat melalui internet.

Dalam penggunaan teknologi kita juga harus bisa memilih dan memilah konten yang benar. Namun masih sering kita jumpai masih banyak orang yang menyalah gunakan penggunaan teknologi. Misalnya dengan mengakses konten yang tidak benar yang bisa berdampak buruk tidak hanya pada dirinya melainkan bisa merugikan orang lain. Oleh karena itu sebagai generasi bangsa yang cerdas kita harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik dan mengembangkan ide-ide kreatif dengan kemudahan teknologi yang ada.

Saat ini Indonesia sudah memasuki revolusi industri 4.0 yang mana seluruh kegiatan kita sehari-hari sudah terintegrasi oleh IT. Layaknya sebuah kewajiban, internet saat ini pun tak lepas dari genggaman kita, khususnya generasi millenial indonesia.

Berdasarkan penetrasi penggunaan internet oleh APJII pada tahun 2017 menunjukkan 143,26 juta jiwa atau 54,7% penduduk Indonesia adalah pengguna internet, dengan komposisi pengguna terbanyak ada di rentang usia 18-34 tahun sebesar 49,52%. Internet tidak melulu membahas mengenai penggunaan media sosial sebatas facebook, instagram ataupun twitter, namun internet juga mampu beralih fungsi menjadi "ladang rupiah" bagi siapapun yang piawai dan kreatif menggunakannya.

Ya! Salah satunya adalah E-commerce atau electronic commerce. Menurut Loudon (1998), e-commerce merupakan kumpulan teknologi, aplikasi, dan bisnis yang menghubungkan perusahaan atau perseorangan sebagai konsumen untuk melakukan transaksi elektronik, pertukaran barang, dan pertukaran informasi melalui internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.

Membahas mengenai e-commerce di dunia ekonomi digital, tentu kita tidak bisa terlepas dengan yang namanya IT, kebutuhan hidup yang setiap hari meningkat, keinganan setiap orang untuk melakukan segala sesuatu hal dengan praktis dan tentunya penekanan harga yang ingin jauh lebih murah agar menciptakan daya tarik penjualan agar bisa menjangkau semua kalangan.

Pertumbuhan industri e-commerce justru semakin pesat di tengah perlambatan laju ekonomi tanah air, potensi industri e-commerce di Indonesia memang tidak dapat dipandang sebelah mata. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia. Tak hanya sekedar untuk mencari informasi dan chatting, masyarakat di kota-kota besar kini menjadikan internet terlebih lagi e-commerce sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Perilaku konsumtif dari puluhan juta orang kelas menengah di Indonesia menjadi alasan mengapa e-commerce di Indonesia akan terus berkembang.

Berbicara mengenai industri ini memang tidak semata membicarakan jual beli barang dan jasa via internet. Tetapi ada industri lain yang terhubung di dalamnya. Seperti penyediaan jasa layanan antar atau logistik, provider telekomunikasi, produsen perangkat pintar, dan lain-lain. Hal inilah yang membuat industri e-commerce harus dikawal agar mampu mendorong laju perekonomian nasional.

Solusi agar mampu memimpin generasi millenial dengan tepat, sekarang kita kaji empat cara untuk membangkitkan potensi mereka. Cara ini adalah bagian dari teknik memimpin generasi yang terkenal sangat inovatif dan kreatif tersebut. Empat cara itu tak lain adalah empat teknik memimpin yang harus dipahami dan dikuasai para leader generasi X dan Y dalam mengembangkan Generasi Z mencapai kinerja yang diharapkan, yaitu mampu dan mau berkontribusi, dan lebih penting lagi mau terus berprestasi bersama korporasi.

Cara pertama adalah, bangkitkan dengan cara encouraging ideas atau mendorong menyampaikan ide-ide kreatif dan inovatif-nya. Ingat generasi milenial sangat loyal terhadap kepentingan, jadi jika sanggup bersinergi dengan Kepentingan, maka percayalah mereka akan stay and stand strong dengan Anda. Ini terbukti secara efektif akan meningkatkan motivasi, karena mereka merasa sangat dihargai dan sangat dilibatkan.


-oleh: Yossi Zulmis Sandra

You May Also Like

0 Comments