EKONOMI DIGITAL
Generasi millenial sudah sering kali terdengar dan
sudah tidak asing saat ini. Yang biasa disebut Generasi Millenial adalah generasi
yang lahir ditahun 1980 sampai tahun 2000'an. Millenial selalu berkaitan dengan
teknologi dan menjadi sorot utama pada saat ini, baik di media maupun di masyarakat.
Disebut berkaitan dengan teknologi karena generasi ini open minded terhadap teknologi.
Peran generasi millenial ini sangat besar di era digital, dengan kecanggihan smartphone
mereka sudah bisa membuat berbagai konten dan bisa mengakses apa saja dengan mudah.
Dengan ide-ide kreatif, mereka bisa memulai karirnya menjadi content creator, youtuber,
dan juga membuka onlineshop. Sering kali banyak dari mereka yang sukses berkat kemajuan
teknologi saat ini.
Berbicara mengenai kemajuan teknologi, Di era millenial
ini majalah sudah bisa berbasis online atau yang biasa disebut dengan "Online
Magazine" majalah ini tidak menggunakan bahan kertas melainkan dalam bentuk
file yang dapat di akses dengan mudah oleh masyarakat melalui internet.
Dalam penggunaan teknologi kita juga harus bisa
memilih dan memilah konten yang benar. Namun masih sering kita jumpai masih banyak
orang yang menyalah gunakan penggunaan teknologi. Misalnya dengan mengakses konten
yang tidak benar yang bisa berdampak buruk tidak hanya pada dirinya melainkan bisa
merugikan orang lain. Oleh karena itu sebagai generasi bangsa yang cerdas kita harus
bisa memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik dan mengembangkan ide-ide kreatif
dengan kemudahan teknologi yang ada.
Saat ini Indonesia sudah memasuki revolusi industri
4.0 yang mana seluruh kegiatan kita sehari-hari sudah terintegrasi oleh IT. Layaknya
sebuah kewajiban, internet saat ini pun tak lepas dari genggaman kita, khususnya
generasi millenial indonesia.
Berdasarkan penetrasi penggunaan internet oleh APJII
pada tahun 2017 menunjukkan 143,26 juta jiwa atau 54,7% penduduk Indonesia adalah
pengguna internet, dengan komposisi pengguna terbanyak ada di rentang usia 18-34
tahun sebesar 49,52%. Internet tidak melulu membahas mengenai penggunaan media sosial
sebatas facebook, instagram ataupun twitter, namun internet juga mampu beralih fungsi
menjadi "ladang rupiah" bagi siapapun yang piawai dan kreatif menggunakannya.
Ya! Salah satunya adalah E-commerce atau electronic
commerce. Menurut Loudon (1998), e-commerce merupakan kumpulan teknologi, aplikasi,
dan bisnis yang menghubungkan perusahaan atau perseorangan sebagai konsumen untuk
melakukan transaksi elektronik, pertukaran barang, dan pertukaran informasi melalui
internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
Membahas mengenai e-commerce di dunia ekonomi digital,
tentu kita tidak bisa terlepas dengan yang namanya IT, kebutuhan hidup yang setiap
hari meningkat, keinganan setiap orang untuk melakukan segala sesuatu hal dengan
praktis dan tentunya penekanan harga yang ingin jauh lebih murah agar menciptakan
daya tarik penjualan agar bisa menjangkau semua kalangan.
Pertumbuhan industri e-commerce justru semakin pesat
di tengah perlambatan laju ekonomi tanah air, potensi industri e-commerce di Indonesia
memang tidak dapat dipandang sebelah mata. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet
dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia. Tak hanya sekedar untuk
mencari informasi dan chatting, masyarakat di kota-kota besar kini menjadikan internet
terlebih lagi e-commerce sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Perilaku konsumtif
dari puluhan juta orang kelas menengah di Indonesia menjadi alasan mengapa e-commerce
di Indonesia akan terus berkembang.
Berbicara mengenai industri ini memang tidak semata
membicarakan jual beli barang dan jasa via internet. Tetapi ada industri lain yang
terhubung di dalamnya. Seperti penyediaan jasa layanan antar atau logistik, provider
telekomunikasi, produsen perangkat pintar, dan lain-lain. Hal inilah yang membuat
industri e-commerce harus dikawal agar mampu mendorong laju perekonomian nasional.
Solusi agar mampu memimpin generasi millenial dengan
tepat, sekarang kita kaji empat cara untuk membangkitkan potensi mereka. Cara ini
adalah bagian dari teknik memimpin generasi yang terkenal sangat inovatif dan kreatif
tersebut. Empat cara itu tak lain adalah empat teknik memimpin yang harus dipahami
dan dikuasai para leader generasi X dan Y dalam mengembangkan Generasi Z mencapai
kinerja yang diharapkan, yaitu mampu dan mau berkontribusi, dan lebih penting lagi
mau terus berprestasi bersama korporasi.
Cara pertama adalah, bangkitkan dengan
cara encouraging ideas atau mendorong menyampaikan ide-ide kreatif dan inovatif-nya.
Ingat generasi milenial sangat loyal terhadap kepentingan, jadi jika sanggup bersinergi
dengan Kepentingan, maka percayalah mereka akan stay and stand strong dengan Anda.
Ini terbukti secara efektif akan meningkatkan motivasi, karena mereka merasa sangat
dihargai dan sangat dilibatkan.
0 Comments