Suasana Ramadhan dan Idul Fitri di Tengah Pandemi Covid-19 di Kota Medan
Bulan Ramadhan 1441 H tahun ini sedikit berbeda
dari Ramadhan sebelumnya. Adanya ujian yang harus dilalui akibat penyebaran
virus Covid-19, wabah yang telah ditetapkan oleh WHO sebagai Pandemi ini sudah
menyebar ke seluruh dunia. Biasanya kita melihat atau menonton berita tentang
acara-acara yang sedang diadakan untuk menyambut bulan Ramadhan maupun Idul
Fitri, tetapi kini peristiwa yang berkenaan dengan Covid-19. Hal ini menjadi
tambahan amal untuk ibadah kita agar lebih banyak berdiam di rumah saja dan
tidak perlu disesali, sebab ujian bisa datang dan juga bisa pergi kapanpun.
Kementerian Agama Republik Indonesia sejak bulan
April 2020 kemarin telah mengeluarkan surat edaran yang berisi tentang Pedoman
Menjalankan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri selama wabah Pandemi COVID-19.
Mengenai pelaksanaan shalat tarawih selama Covid-19, setiap daerah tentunya
berbeda-beda. Ada yang menganjurkan untuk shalat tarawih dari rumah dan ada
juga yang shalat di Masjid, tetapi jika kondisinya masih aman-aman saja itu
tidak apa dilakukan, tergantung pada daerah masing-masing serta kebijakannya.
Pola Ibadah di bulan Ramadhan pada tahun ini sedikit berbeda dari biasanya yang
lebih mengutamakan keselamatan jiwa dan harus tetap waspada akan sekitar.
Pelaksanaan shalat tarawih di beberapa Masjid di sini pun sama dengan yang
lainnya yang mengikuti arahan dari protokol kesehatan, seperti tidak dianjurkan
menggunakan sajadah dari Masjid dan diutamakan untuk membawa sajadah dari
rumah, beberapa Masjid menganjurkan untuk tetap menjaga jarak sehingga tidak
terlalu rapat ketika shalat berjamaah, selalu menggunakan masker, dan wajib
mencuci tangan hingga bersih menggunakan air yang mengalir sebelum masuk ke
dalam Masjid.
Aktivitas warga sekitar yang semangat berbagi
kepada sesama di masa karantina ini juga menarik, beberapa warga juga ikut
membantu meringankan pekerjaan orang-orang yang berada di sekitar apalagi
dilakukan di bulan Ramadhan yang pahalanya bisa berlimpah. Bergotong royong
untuk memulihkan keadaan seperti membagikan sembako kepada warga yang
membutuhkan, membagikan masker dan pembersih tangan (hand sanitizer). Kegiatan yang diadakan oleh Gubernur Sumatera
Utara juga membantu warga untuk membeli sembako yang harganya relatif murah,
kegiatan ini disebut dengan "Pasar Murah KUMKM". Kegiatan ini
dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 21 dan 22 Mei yang dimulai pukul
09.00 - 16.00 WIB. Lokasi kegiatan ini berada di Jalan Abdullah Lubis di Masjid
Al-Jihad Medan Baru.
Seandainya hari raya Idul Fitri masih ada pandemi
Covid-19 dan kita dilarang mengadakan perkumpulan dengan shalat Id, apa yang
mesti dilakukan? Pelaksanaan shalat Id di Medan sama hal nya seperti anjuran
yang telah diterapkan untuk shalat tarawih, seperti membawa sajadah dari rumah,
wajib menggunakan masker, dan juga mencuci tangan hingga bersih di air yang
mengalir dan tetap menjaga jarak ketika shalat berjamaah. Bersilaturahmi dalam
suasana Lebaran di tengah kondisi pandemi Covid-19 terasa jauh berbeda dengan
biasanya yang selalu bepergian atau mudik di akhir bulan Ramadhan. Kini, umat
Muslim di Indonesia mengandalkan teknologi informasi dan koneksi internet dalam
bersilaturahmi menyambut hari yang fitri.
Meskipun tidak dapat bersilaturahmi dengan bertatap
muka secara fisik, masyarakat bisa memanfaatkan smartphone yang dimiliki untuk melakukan silaturahmi digital
sehingga dapat memenuhi rasa kangen untuk bisa bercengkrama sambil mengobrol
dan mengucapkan salam Hari Raya. Masyarakat bisa menggunakan berbagai aplikasi
video conference yang banyak tersedia gratis di Play Store maupun AppStore
seperti aplikasi Zoom Meeting, Google Meet, MeetMe atau yang paling umum
digunakan adalah Whatsapp yang kini bisa membuat panggilan hingga delapan
peserta.
0 Comments