Suasana Ramadhan dan Idul Fitri di Tengah Pandemi Covid-19 di Kota Medan

by - July 04, 2020

cr image: google.com

Bulan Ramadhan 1441 H tahun ini sedikit berbeda dari Ramadhan sebelumnya. Adanya ujian yang harus dilalui akibat penyebaran virus Covid-19, wabah yang telah ditetapkan oleh WHO sebagai Pandemi ini sudah menyebar ke seluruh dunia. Biasanya kita melihat atau menonton berita tentang acara-acara yang sedang diadakan untuk menyambut bulan Ramadhan maupun Idul Fitri, tetapi kini peristiwa yang berkenaan dengan Covid-19. Hal ini menjadi tambahan amal untuk ibadah kita agar lebih banyak berdiam di rumah saja dan tidak perlu disesali, sebab ujian bisa datang dan juga bisa pergi kapanpun.

Kementerian Agama Republik Indonesia sejak bulan April 2020 kemarin telah mengeluarkan surat edaran yang berisi tentang Pedoman Menjalankan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri selama wabah Pandemi COVID-19. Mengenai pelaksanaan shalat tarawih selama Covid-19, setiap daerah tentunya berbeda-beda. Ada yang menganjurkan untuk shalat tarawih dari rumah dan ada juga yang shalat di Masjid, tetapi jika kondisinya masih aman-aman saja itu tidak apa dilakukan, tergantung pada daerah masing-masing serta kebijakannya. Pola Ibadah di bulan Ramadhan pada tahun ini sedikit berbeda dari biasanya yang lebih mengutamakan keselamatan jiwa dan harus tetap waspada akan sekitar. Pelaksanaan shalat tarawih di beberapa Masjid di sini pun sama dengan yang lainnya yang mengikuti arahan dari protokol kesehatan, seperti tidak dianjurkan menggunakan sajadah dari Masjid dan diutamakan untuk membawa sajadah dari rumah, beberapa Masjid menganjurkan untuk tetap menjaga jarak sehingga tidak terlalu rapat ketika shalat berjamaah, selalu menggunakan masker, dan wajib mencuci tangan hingga bersih menggunakan air yang mengalir sebelum masuk ke dalam Masjid.

Aktivitas warga sekitar yang semangat berbagi kepada sesama di masa karantina ini juga menarik, beberapa warga juga ikut membantu meringankan pekerjaan orang-orang yang berada di sekitar apalagi dilakukan di bulan Ramadhan yang pahalanya bisa berlimpah. Bergotong royong untuk memulihkan keadaan seperti membagikan sembako kepada warga yang membutuhkan, membagikan masker dan pembersih tangan (hand sanitizer). Kegiatan yang diadakan oleh Gubernur Sumatera Utara juga membantu warga untuk membeli sembako yang harganya relatif murah, kegiatan ini disebut dengan "Pasar Murah KUMKM". Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 21 dan 22 Mei yang dimulai pukul 09.00 - 16.00 WIB. Lokasi kegiatan ini berada di Jalan Abdullah Lubis di Masjid Al-Jihad Medan Baru.

Seandainya hari raya Idul Fitri masih ada pandemi Covid-19 dan kita dilarang mengadakan perkumpulan dengan shalat Id, apa yang mesti dilakukan? Pelaksanaan shalat Id di Medan sama hal nya seperti anjuran yang telah diterapkan untuk shalat tarawih, seperti membawa sajadah dari rumah, wajib menggunakan masker, dan juga mencuci tangan hingga bersih di air yang mengalir dan tetap menjaga jarak ketika shalat berjamaah. Bersilaturahmi dalam suasana Lebaran di tengah kondisi pandemi Covid-19 terasa jauh berbeda dengan biasanya yang selalu bepergian atau mudik di akhir bulan Ramadhan. Kini, umat Muslim di Indonesia mengandalkan teknologi informasi dan koneksi internet dalam bersilaturahmi menyambut hari yang fitri.

Meskipun tidak dapat bersilaturahmi dengan bertatap muka secara fisik, masyarakat bisa memanfaatkan smartphone yang dimiliki untuk melakukan silaturahmi digital sehingga dapat memenuhi rasa kangen untuk bisa bercengkrama sambil mengobrol dan mengucapkan salam Hari Raya. Masyarakat bisa menggunakan berbagai aplikasi video conference yang banyak tersedia gratis di Play Store maupun AppStore seperti aplikasi Zoom Meeting, Google Meet, MeetMe atau yang paling umum digunakan adalah Whatsapp yang kini bisa membuat panggilan hingga delapan peserta.


-oleh: Siti Chairunisa

You May Also Like

0 Comments